Sesekali nge-share tulisan orang yang ms Juli kagumi karena konsistensi tulisan dan sikap sebagai sesama rekan guru, namun beliau lebih senior dan, sangaaat berprestasi. Boleh ya ms Juli cemburu dengan akhlak dan shodaqoh ilmunya, mantemanπ
π ππ‘ππππ ππππ’π₯π ππ§ππ‘ π π¨π₯ππ
ππ ππ’πππ‘ πͺπππ¬π¨ππ
Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan temannya. Salah seorang di antaranya melihat guru SMA-nya.
Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata,
"Masih ingat saya kan, Pak Guru?”
Gurunya menjawab, “Wah, saya sudah lupa, tuh."
Murid itu bertanya keheranan, "Masa sih Pak Guru tidak ingat saya. Saya kan murid yang dulu mencuri jam tangan punya salah seorang teman di kelas."
"Ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, Pak Guru menyuruh kita semua untuk berdiri. Akan dilakukan penggeledahan saku kepada semua murid."
"Saat itu saya berfikir, bahwa saya akan dipermalukan di hadapan para murid dan para guru. Saya akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan. Mereka akan memberikan gelar kepada saya: "pencuri" dan harga diri saya pasti akan hancur selama hidup saya."
"Bapak menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua."
"Bapak menggeledah kantong kami. Ketika tiba giliran saya, Bapak ambil jam tangan itu dari kantong saya. Bapak diam saja dan tetap melanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir."
"Setelah selesai, Pak guru menyuruh kami membuka penutup mata. Menyuruh kami kembali ke tempat duduk masing-masing."
"Saya takut Bapak akan mempermalukan saya di depan murid-murid lain yang semuanya teman teman saya."
"Bapak tunjukkan jam tangan itu. Bapak berikan kepada pemiliknya tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya."
"Selama saya belajar di sekolah itu, Bapak tidak pernah bicara sepatah kata pun tentang kasus jam tangan itu. Jadi, tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu."
"Bapak masih ingat saya kan, Pak? Bagaimana mungkin Bapak tidak mengingat saya??"
"Saya adalah murid Bapak. Cerita itu adalah cerita pedih yang tak akan pernah saya lupakan selama hidup saya."
"Saya sangat mengagumi Bapak. Sejak peristiwa itu, saya berubah menjadi orang baik
dan benar. Alhamdulillah, sekarang saya jadi orang sukses. Saya mencontoh semua akhlak dan sikap, juga perilaku Bapak."
Sang Guru itu pun menjawab, "Sungguh aku tidak mengingatkan. Saat menggeledah itu, aku sengaja menutup mataku agar aku tidak mengenalmu."
"Karena aku tidak mau kecewa atas perbuatan salah satu muridku. Aku sangat mencintai semua murid-muridku..."
--------
Sungguh ms Juli sangat terharu dan terinspirasi juga termotivasi. Keberhasilan murid bukan hanya hitungan *ANGKA*, tapi kesuksesan siswa hijrah dari belum baik menjadi lebih baik. *PEMBELAJARAN KARAKTER* itu yang utama. Itu semua ada di sekitar kita, di kelas ms Juli, juga kelas-kelas lain. Yakin, jika kita (orang tua dan guru) terus berkolaborasi akan menjadi hasil terindah sebagai outputnya. Takkan pernah ada *KORUPSI* apapun, di dunia pendidikan kita di Indonesia ini. Aammiin allahumma aammiin π❤️
Catt: gambar hanya ilustrasi belaka. Jika berkenan silahkan share seluas mungkin.
*#menulisadalahsedekah*
*#nurulamanahpublishing*
*#pembelajarankarakterbermakna*
8 Komentar
Inspiratif, guru mengajarkan banyak hikmah agar murid-muridnya menjadi manusia yang berakhlak dan bermanfaat.
BalasHapusKisah inspiratif yang memberikan kita banyak pelajaran hidup. Sangat jarang sekali sosok guru seperti beliau sekarang ini.
BalasHapusDuh terharu dengan sikap guru tersebut. Dia pun tak tahu siapa yg berbuat tidak baik tersebut. Memang berat ya jadi guru, karena harus membentuk karakter muridnya. Padahal sikap beliau sederhana sih, tutup mata...Tapi efeknya jozz banget.
BalasHapusMasya Allah luar biasa, saya terharu membacanya. Sungguh suatu tindakan sederhana yang mampu merubah hidup seseorang menjadi lebih baik
BalasHapusKisah yang inspiratif misjuli. saya jadi terharu. sangat ingin meneladani sikap pak guru itu karena kadang saya masih kadang khilaf terlalu mudah menghakimi murid sendiri.Padahal penting ternyata menjaga kehormatan murid untuk menguatkan karakter mereka.
BalasHapusterimakasih sharing cerita yang begitu istimewa ini misjuli
Masya Allah...guru yang sangat inspiratif patut dicontoh khususnya bagi pendidik untuk hati-hati dalam bersikap selama mendidik anak-anak di sekolah.
BalasHapusPatut ditiru karena sangat inspiratif. Jaman sekarang gitu, jarang-jarang ada orang bersikap sebijak ini. Memang kebahagiaan utama sebagai guru itu ketika dapat menginspirasi murid-muridnya. Berasa bener-bener digugu dan ditiru.
BalasHapusKisah antara guru dan murid yang inspiratif sekali. Kisahnya bisa jadi contoh untuk membentuk karakter anak-anak. Dengan tidak menjatuhkan harga diri muridnya justru membantu anak tersebut menjadi pribadi yang lebih baik
BalasHapus